Setiap kali kudekatkan telinga
pada speaker telepon
masih saja ku rasakan bibirmu menggelitik
saat pertama kali kurangkai tubuhmu
dari digit angka telepon
samar-samar dapat kudengar kau berucap
“pasera neka ghi?”
Tubuhku merinding bercampur bahagia
Karena aku telah berhasil
Menciptamu perempuan teleponku
Seperti kecanduan
Waktuku tak pernah lepas dari membincangimu
tentang banyak hal
aku pun seumpama pengembala yang mengajak bicara
kambing-kambingnya tentang barang rumah tangga
setiap kali kudekatkan tenlingaku
pada speaker telepon
masih saja kurasakan bibirmu menggelitik
meski kini teleponku telah mati.
Sabtu, 28 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sedikit Tentang-ku

pria sakti -----> Seorang pria tertampan terpenjara dalam dunia Di gunung tinggi ramai tempat hukuman para dewa Bertindak sesuka hati minggat ke sana kesini Hiraukan semua masalah di muka bumi ini Dengan sebuah buku dan bolpen dari bajunya Dia brubah, menerpa, menerjang segala apa yang ada Walau halangan rintangan semakin panjang membentang Tak jadi masalah dan tak kan jadi beban pikiran Berkelana setiap hari demi mendapat kitab suci Dengan dukungan dari anunya temukan jati diri Semua kan dihadapi dengan gagah berani Walau aral rintangan setiap saat datang tuk menguji pria Sakti Liar, Nakal, brutal, membuat semua orang menjadi gemar pria Sakti Hanya ciuman yang dapat menghentikannya
aq iri lho ma u! bisa buat puisi itu.
BalasHapuskuakui aku kalah. hehehe