Pada matamu yang bermacam muram
Aku memutih mengiringi salju membeku
Di pinggiran jalan yang kaku akan jejak kaki
Menuang gejolak penuh tawa
Pada bibirmu yang merah padam
Ku berkaca sambil jongkok
Mengerami batu yang dianggap telur
Tanpa tetas selamanya
Pada rambutmu yang hitam kejam
Ku menebar sejuta jaring kelaparan
Loyo benar aku sampai
Pada gigimu yang kuning kerinduan
Aku tak sadarkan diri
Memejamkan mata sambil membelalak
Lingkaran pikiranku
Pada hidungmu yang mancung
Aku serahkan bau nurani kecilku
Sampai tak satupun bau sejarah
Dalam zaman madiku
Pada wajahmu yang cahaya
Kurapatkan ujung hidungku
Dengan sisa kuatku
Sampai taka ada tubuhku sepi
Pada semua dirimu
Aku tuliskan sisa hidupku
Bersama gelombang gejolak
Berpangku tangan pasrah
Senin, 23 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sedikit Tentang-ku

pria sakti -----> Seorang pria tertampan terpenjara dalam dunia Di gunung tinggi ramai tempat hukuman para dewa Bertindak sesuka hati minggat ke sana kesini Hiraukan semua masalah di muka bumi ini Dengan sebuah buku dan bolpen dari bajunya Dia brubah, menerpa, menerjang segala apa yang ada Walau halangan rintangan semakin panjang membentang Tak jadi masalah dan tak kan jadi beban pikiran Berkelana setiap hari demi mendapat kitab suci Dengan dukungan dari anunya temukan jati diri Semua kan dihadapi dengan gagah berani Walau aral rintangan setiap saat datang tuk menguji pria Sakti Liar, Nakal, brutal, membuat semua orang menjadi gemar pria Sakti Hanya ciuman yang dapat menghentikannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar